Didalam ilmu kedokteran, Kerja dikenal istilah penyakit akibat kerja dan penyakit yang dipengaruhi oleh pekerjaan. Pada kasus karyawan pabrik roti yang menderita Asma kemungkinan Asma nya dipengaruhi oleh pekerjaannya. Setiap satu dari sepuluh penderita Asma, penyebabnya berasal dari tempat kerja. Kelompok yang paling beresiko adalah pembuat roti, dan tepung terigu merupakan penyebab nomer dua terbesar yang menyebabkan Asma Kerja.
Sehingga ada istilah Bakers Asthma. Seperti diketahui bersama perusahaan roti pada umumnya dalam produksinya menggunakan bahan baku tepung terigu. Jadi Perlu dipastikan apakah pekerja tersebut sehari-hari dalam pekerjaannya berhubungan dengan tepung terigu. Apabila seorang pembuat roti setiap hari terpajan debu tepung dan dia memiliki sifat Alergis, maka kemungkinan akan timbul keluhan pilek setiap hari hingga timbul Asma. Debu tepung terigu mengandung beberapa Allergen Potensial yaitu beberapa Enzim-khususnya Ammylase- dan Antigen Ceral yang mencetuskan timbulnya Rhinitis (Pilek karena Alergi) dan Asma.
Untuk di tempat kerja, tindakan paling penting yang harus dilakukan adalah melakukan pengendalian faktor resiko. Yang Pertama dengan melakukan kontrol secara teknis. Perhatikan apakah ventilasi di ruang proses pembuatan roti cukup baik. Apakah terdapat penghisap debu (Exhaust) untuk menyedot debu tepung terigu keluar dari ruangan sehingga debu tepung terigu tidak terhirup di dalam udara pernafasan pekerja.
Hal lain yang dapat dilakukan yaitu :
- Hindari menuang tepung karena debunya akan beterbangan,
- Gunakan sendok untuk memindahkan tepung,
- Jika tepung tumpah segera bersihkan agar tidak sempat beterbangan,
- Gunakan Vacuum atau lap basah untuk membersihkan tumpahan tepung, jangan disapu karena debunya akan beterbangan,
- Aduk tepung dalam adonan perlahan-lahan hingga basah dan tercampur,
- Segera cuci tangan dengan air jika di tangan terdapat tepung terigu,
- Jika debu masih ada, gunakan masker yang cukup baik untuk mencegah debu tepung masuk ke saluran pernafasan,
Untuk sementara waktu pekerja yang mengalami Asma dapat dipindahkan ke bagian lain yang tidak ada debu tepung terigu. Misalnya ke bagian pengemasan atau administrasi. Setelah kondisi lingkungan kerjanya cukup bersih dan asmanya terkendali, maka yang bersangkutan dapat kembali bekerja di bagian produksi.