Jumlah korban yang meninggal karena penularan Covid 19 jumlahnya meningkat dari hari ke hari. Bagaimanakah pemulasaraan jenazahnya? Apakah sama seperti mengurus jenazah pada umumnya?

Berikut ini saya terjemahkan dari bahasa Melayu tulisan dokter Spesialis Emergency di Malaysia dr. Muhamad Naim Ab Razak https ://www.facebook.com/muhamad.n.razak

Ada masalah yang timbul, apakah jenazah korban yang terjangkit SARS-CoV-2 lebih baik dibakar atau dimakamkan?

Begini, apabila seorang korban COVID-19 meninggal dunia, virus masih hidup dalam tubuh korban. Virus tidak mati dan masih bisa menulari manusia lainnya. Karena itu, proses pengurusan jenazah ini sangatlah rumit.

Dari saat kematian, petugas kesehatan harus melakukan proses desinfeksi bukan hanya pada jenazah tetapi juga semua peralatan medis yang digunakan dalam merawat korban.

Karena virus ini sangat mudah menular, maka petugas kesehatan harus memakai alat pelindung diri (APD) yang sangat lengkap untuk mengurus jenazah.

Jenazah selanjutnya akan dimasukkan kedalam kantong plastik kedap air. Tujuannya untuk memastikan tidak virus yang keluar dari plastik.

Untuk jenazah Islam, tidak ada prosedur memandikan jenazah seperti pada umumnya dilaksanakan. Hanya proses tayyamum yang dilakukan.

Jenazah yang telah dibungkus dalam plastik tadi harus secepatnya dibawa ke tempat pemakaman atau kremasi jenazah oleh petugas kesehatan terlatih dalam mengurus jenazah yang dikategorikan sebagai BIOHAZARD. Karena jika terjadi kebocoran pada plastik yang membungkus jenazah akan berisiko menyebarkan virus kepada orang banyak.

Namun, jika ada kebutuhan yang mengharuskan jenazah disimpan di rmah sakit, jenazah akan dimasukkan ke dalam peti mati di ruang jenazah dengan suhu 4℃ .

Jika saya ditanya, mana yang lebih baik dibakar atau dimakamkan dengan plastik, pasti jawaban saya adalah dengan cara membakar jenazah tersebut karena terjamin virus akan mati sepenuhnya.

SARS-CoV-2 akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mati jika jenazah korbannya dibungkus dalam plastik dan dimakamkan. Secara umum virus pada permukaan plastik membutuhkan waktu beberapa hari untuk mati. Akan tetapi, mengingat jenazah dalam plastik masih belum membusuk sempurna, maka virus masih mendapatkan nutrisi dari sel badan jenazah. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu lebih lama untuk virus akhirnya mati.

Walaupun demikian, masih belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui waktu sebenarnya virus ini mati setelah dikubur dalam plastik.

Oleh karena itu, musyawarah antara ahli kesehatan dan majelis agama telah menyetujui untuk menguburkan jenazah orang islam yang telah dibungkus secara rapi di dalam plastik tertutup.

Kawan-kawan, jika anda tidak mau jenazah anda diurus dalam keadaan begini, maka kita semua harus bekerjasama dalam membendung penularan Covid 19.

Silahkan dishare supaya banyak orang paham bagaimana sulitnya mengurus jenazah korban COVID-19..😥

Betapa sedih keluarga yang ditinggalkan karena tidak bisa menghantarkan ke peristirahatannya yang terakhir.

sumber foto : ig @joshirwandi

jenazah covid

 

Oleh : dr. Lelitasari, MKK / www.4life.id

Bagaimana Mengurus Jenazah Korban Covid-19?