Penanganan akan kejadian kejang sebagian dan kejang umum. Kejang dapat mengakibatkan pasien hilang kesadaran dan harus segera diberikan oleh bantuan medis. P3K ini meliputi apa yang dilakukan pada saat anak Anda mengalami kejang.
Pengertian Kejang
Sebelum memahami definisi dari kejang, kita kupas dahulu pengertian dari Seizure dan Konvulsi. Seizure merupakan cetusan aktivitas listrik abnormal yang terjadi secara tiba-tiba. Aktivitas ini bersifat sementara diantara syaraf-syaraf otak yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini mengakibatkan terganggunya kerja otak dan dapat menyebabkan penurunan kesadaran, gerakan klonik (Klojotan) atau gerakan Tonik (Kaku), Konvulsi dan fenomena psikologis lainnya. Terjadinya gejala Seizure secara berulang tanpa pencentus apapun disebut dengan Epilepsi atau Ayan.
Sementara itu pengertian dari Konvulsi adalah gerakan otot-otot tak terkendali yang terjadi secara tiba-tiba dan serentak serta bersifat menyeluruh. Gerakan ini lebih dikenal dengan kejang. Dengan kata lain, kejang hanya merupakan salah satu Manifestasi dari Seizure.
Klasifikasi Kejang
Kejang digolongkan menjadi 2, yakni : Kejang Sebagian dan Kejang Umum. Kejang sebagian merupakan perwujudan dari gangguan sebagian kecil syaraf di otak. Sedangkan Kejang Umum merupakan perwujudan dari gangguan menyeluruh pada syaraf otak. Kejang tipe ini dapat mengakibatkan pasien hilang kesadaran dan harus segera diberikan bantuan medis.
Berikut beberapa gejala umum dari kejang :
- Seluruh badan maenjadi kaku,
- Hilang kesadaran,
- Tidak terkontrolnya gerakan-gerakan yang terjadi tiba-tiba,
- Terjatuh,
- Menangis kuat.
Setelah terjadi kejang dapat timbul gejala seperti otot-otot menjadi lunak dan beberapa kasus pasien sakit kepala, mengantuk, dan lupa kejadian sebelumnya. Durasi terjadinya kejang dapat berbeda-beda antara 1 sampai 5 Menit, sementara Kejang demam sampai 10 Menit.
Penyebab Kejang
Beberapa Etilogi Kejang adalah sebagai berikut :
- Demam tinggi pada anak-anak. Jenis kejang ini disebut Kejang Demam yang biasanya terjadi pada anak berusia 6 Bulan samapi dengan 4 Tahun. Kejang jenis ini tergolong tidak berbahaya.
- Epilepsi adalah gangguan pada otak. Pada penderita Epilepsi, Kejang merupakan gejala yang sering terjadi,
- Cuaca panas,
- Tersengat listrik,
- Infeksi,
- Racun,
- Vaksinasi,
- Reaksi atau Overdosis obat,
- Tidak diketahui,
Pencegahan Kejang Demam
Saat terjadi demam tinggi, lakukan tindakan yang dapat menurunkan demam seperti memberikan obat Antipiretik atau dapat dengan mengompres pasien. Bahkan pada kasus yang lebih parah, penurunan panas yang tinggi dilakukan dengan merendam pasien di bak yang sudah dipenuhi dengan Es. Namun, tindakan ini hanya dilakukan sebentar saja untuk mencegah Hipotermi pada pasien.
Tindakan yang harus dilakukan apabila anak menderita demam anatara alin :
- Gunakan baju yang tipis saja, jangan diselimuti,
- Kompres dahi dan leher anak dengan air biasa (Tidak dingin dan tidak panas). Gunakan Spons untuk membasahi kulit di bagian tubuh lainnya. Jangan di gosok dengan Alkohol,
- Bila diperlukan berilah Parasetamol dan Asetaminofen dengan dosis 10-15 mG/Kg berat badan setiap kali minum. Jangan berikan anak dibawah usia 9 Tahun, Aspirin atau obat yang mengandung Salisilat, karena dapat menyebabkan komplikasi serius,
- Usahakan demam turun hingga suhu tubuh lebih rendah dari 38,9 Derajat Celcius.
Pertolongan pertama saat menemui pasien yang mengalami kejang adalah sebagai berikut :
- Jangan panik,
- Lindungi kepala pasien dari trauma,
- Hindari pasien dari jangkauan benda-benda tajam,
- Longgarkan baju pada daerah leher,
- Baringkan pasien dalam posisi miring agar cairan dapat keluar dan tidak menghalangi saluran pernafasan,
- Segera bersihkan mulut bila ada benda asing didalamnya,
- Jangan pegangi pasien yang sedang mengalami kejang-kejang,
- Jangan menaruh benda di mulutnya untuk mencegah lidah tergigit,
- Jangan diberi obat, makanan atau minuman kepada pasien selama kejang,
- Jangan siram pasien dengan air,
- Amati gejala-gejala dan durasi kejang yang terjadi pada pasien guna dilaporkan kepada Ahli Medis.