BARANG2 P3K 3

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang mendrita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter.

Sifat dari pertolongan pertama adalah memberikan perasaan ketenangan kepada korban, mencegah atau mengurangi rasa takut dan gelisah serta mengurangi bahaya yang lebih besar.

Cara untuk memberikan pertolongan pertama, yaitu :

  1. Memanggil dokter secepat mungkin,
  2. menahan pendarahan,
  3. mencegah shock dan infeksi,
  4. memperbaiki pernafasan.

 

Jenis Kecelakaan Dengan Usaha Dalam P3K

I.   SHOCK

Yaitu suatu keadaan yang timbul yang disebabkan oleh kehilangan darah, perasaan sakit yang luar biasa, Psikis yang terganggu.

Tanda-tanda umum dari Shock yaitu :

1.   Kulit dan muka korban pucat dan terasa dingin,

2.   Getaran nadi nya cepat,

3.   Pernafasan cepat,

4.   Korban tidak mengacuhkan keadaan sekeliling dan sering menguap,

5.   Korban merasa haus,

6.   Kesadarannya hilang atau berkurang.

 

Usaha Pencegahan dan Perbaikan Korban Shock :

1.   Letakkan korban terlentang dengan kepala lebih tinggi dari kaki,

2.   Selimutilah tubuh korban dengan selimut yang tebal agar hangat,

3.   Jika korban masih sadar berilah minuman yang hangat. Jika terdapat luka dalam perut jangan sekali-kali diberi minum,

4.   Kalau korban pingsan, letakkan Amoniak dibawah hidungnya,

5.   Sedapat mungkin hilangkan perasaan sakit,

6.   Pindahkan korban ke tempat yang aman dengan hati-hati.

 

II.    PENDAHARAN

Pendarahan arterinya warnanya merah muda, darah keluar dengan memancar sesuai dengan denyutan jantung.

Pendarahan Vena warnanya merah tua, keluar cepat tidak ada pancaran.

 

Tindakan Terhadap Pendarahan Luar :

a.   Menekan Dengan Pembalut Tekan.

Cara pelaksanaannya yaitu tepat di atas luka diletakkan kain kasa, kemudian dibalut kuat dengan kain pembalut. Kain kasa akan menutupi dan menekan darah yang keluar. Pendarahan Vena dan pendarahan yang tidak berat dapat dihentikan dengan cara tersebut. Kalau tidak ada kain kasa, dapat juga mempergunakan sapu tangan yang bersih. Jika terjadi pendarahan di tangan atau kaki maka harus diangkat ke atas.

 

b.    Menekan Dari Atas Tempat Tekanan.

Caranya :

–   Pendarahan kepala diatas mata, tekan di depan telinga.

–   Pendarahan pipi

tekan pada lekuk rahang bawah, kira-kira 2-4 Cm di depan sudut tulang rahang.

 

–    Pendarahan pada leher atau tenggorokan

letakkan ibu jari dibelakang leher, jari-jari tangan pada pinggir tenggorokan. Dengan satu jari di sebelah atas luka dan satu jari di sebelah bawah, lalu tekanlah kedua jari ke arah ibu jari.

 

–   Pendarahan pada 2/3 bagian lengan bawah dan tangan.

Letakkan jari-jari tangan diantara siku dan ketiak pada lengan atas sebelah dalam, ibu jari di sebelah luar. Tekan ibu jari tangan dan jari-jari tangan pada tulang antara ibu jari dan jari-jari tangan.

 

–   Pendarahan pada bahu, ketiak, dan lengan bagian atas.

Letakkan ibu jari atau jari-jari tangan dalam lekukan di belakang tulang belikat korban, tekanlah di atas permukaan tulang rusuk yang pertama.

 

–   Pendarahan pada paha, betis dan kaki bawah.

Letakkan telapak tangan di bawah lipatan paha, tempat tekanan Arteri untuk bagian bawah.

 

c.   Menahan Pendarahan Dengan Tourniquet.

–   Tanda pendarahan di paru-paru dapat diketahui bila korban batuk mengeluarkan darah.

–   Pendarahan di perut dapat di ketahui bila korban muntah mengeluarkan darah.

 

Untuk mengetahui adanya pendarahan pada organ tubuh bagian dalam lainnya dapat diketahui dari tanda-tanda umum pada penderita, diantaranya :

–   Perasaan takut dan gelisah,

–   Perasan haus dan lemah,

–   Muka pucat,

Ingatan berkurang,

–   Getaran nadi cepat.

 

Pertolongan pertama yang dapat diberikan yaitu :

  1.    Memanggil Dokter secepat mungkin,
  2.    Menghindari dari shock,
  3.    Jangan memberi rangsangan untuk terjadinya pendarahan yang lebih parah.
  4.    Jika pendarahan terletak di perut, jangan memberi sesuatu ke mulut.

 

III.   PERNAFASAN BERHENTI (Asphxia)

Sebab-sebabnya adalah :

  1. Terhalangnya udara yang masuk ke dalam paru-paru, misalnya karena tercekik, kemsukan benda asing ke dalam tenggorokan, atau kemasukan air karena tenggelam.
  2. Kelumpuhan pada pusat pernafasan di otak, misalnya karena pukulan keras di kepala, atau perut, udara yang terlalu dingin atau panas, terkena aliran listrik.
  3. Sel-sel merah tidak dapat bekerja dengan baik.
  4. Oksigen kurang dalam udara, misalnya di ruangan yang tertutup rapat.

143

Pertolongan Pertama yang Dilakukan Yaitu :

  1. Memindahkan korban ke tempat yang udanranya bersih,
  2. mengeluarkan segala benda yang menyumbat tenggorokan,
  3. Menutup badan korban dengan selimut supaya hangat,
  4. Melakukan pernafasan buatan.

Training CPR & AED Certificate American Heart Association / AHA

 

IV.   Tersengat Listrik (Kesetrum)

Tanda-tanda Orang yang Terkena Shock Listrik ini adalah :

  1. Kesadaran hilang,
  2. Pernafasan terhenti, karena lumpuhnya pusat pernafasan,
  3. kadang-kadang luka terbakar hebat.
  4. Terdapat pendarahan halus pada kulit.

Pertolongan Untuk Melepaskan dari Arus Listrik yaitu :

  1.   Pertama-tama melepas kontak antara korban dengan pembawa arus listrik. Sangat berbahaya melepaskan korban dengan tangan, atau memegang badan atau pakaiannya, terlebih-lebih jika badan atau pakaian korban basah karena keringat.
  2.    Kalau Sikring listrik dekat, putuskan sikring dengan segera. Kalau tidak ada sikring, lakukan hal-hal berikut :

–   Berdiri di atas papan yang kering, atau di atas pakaian kering.

–   Balutlah tangan dengan pakaian yang kering dan tebal, atau memakai sarung tangan karet.

–   Tariklah korban pada pakaiannya yang kering untuk melepaskan korban dari pembawa arus listrik.

 

3.   Tindakan berikutnya, kalau korban tidak bernafas, buatlah pernafasan buatan. Pernafasan buatan harus dilakukan sampai korban bernafas kembali. Setelah korban bernafas kembali, balutlah lukanya.

152

 

V.   PERNAFASAN BUATAN

Pedoman Untuk Orang yang Melakuakn Pernafsan Buatan :

  1.    Pernafasan harus dilakukan dengan segera karena waktu sangat berharga.
  2.    Harus dilakukan dengan cara yang benar karena apabila dilakukan dengan cara yang kurang sempurna maka pertolongan itu tidak ada gunanya sama sekali.
  3.    Pernafasan bautan harus dilakukan terus menerus sampai si korban dapat bernafas kembali.
  4.    Apabila pernafasan buatan sudah kelihatan hasilnya, jangan dihentikan terlebih dahulu karena terkadang pernafasan dapat berhenti lagi.
  5.    Penderita harus terus diawasi dan diberi pertolongan sampai ia dapat bernafas secara normal kembali.
  6.    Yang menghalangi jalannya pernafasn hendaknya dihindarkan.

Cara Melakukan Pernafasan Buatan Yaitu :

1.   Cara Silvester

Dapat segera dimulai dan hanya membutuhkan seorang penolong :

–   Posisi Penderita : tidur terlentang, tangan direntangkan di samping badan .

–    Posisi Penolong : duduk dibagian kepala korban, duduk diatas lutut dan kaki ke arah belakang, bila lutut lelah dapat diganti dengan kaki.

–   Pelaksanaannya : Peganglah lengan bawah si korban dekat siku. Angkatlah kedua belah lengan ke atas dan ke belakang sampai menyentuh lantai. Kemudian kedua lengan ditarik ke atas, ke muka sampai memberi tekanan diatas dada. Penarikan dan pengeluaran nafas dilakukan menurut irama yang tetap antara 10-12 kali per menit sampai kelihatan korban bernafas kembali.

nike 3

2.   Cara Schafer

Dilakukan sebagai berikut :

Posisi Korban : Korban direbahkan tengkurap. Kepala dimiringkan supaya mulut dan hidung korban tidak kemasukan tanah. Tangan direntangkan ke atas.

Posisi Penolong : Penolong berlutut sehingga badan si korban ada diantara kedua lutut penolong. Muka diarahkan kepada muka korban.

Pelaksanaannya : Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk sebelah bawah dan kedua ibu jari sejajar dengan tulang punggung. dengan lengan lurus bungkkan ke depan sehingga kedua tangan menekan rongga dada secukupnya. Dengan cara ini terjadi pengeluaran nafas setelah itu tegakkan badan korban seperti semula sehingga tekanan dari dada dapat lenyap.

vale 4

3.   Cara Holger Nielson (Yang Paling Baik Digunakan) yaitu :

Posisi Korban : korban ditengkurapkan dengan kedua tangannya untuk sebagai bantal, juga agar mencegah kotoran tidak masuk kedalam mulut.

Posisi penolong : Penolong berlutut atau berdiri diatas kaki dan lutut di depan kepala korban. Kedua belah telapak tangan diletakkan pada punggung korban diatas tulang belikat kanan dan belikat kiri.

Pelaksanaannya : Tekanlah punggung korban dengan kedua belah tangan selama dua detik (Dengan menghitung perlahan-lahan) dan pada hitungan ke empat tekanan tangan dilepas dan di geser ke bahu korban. Tarik tangan ke atas dan ke belakang selama dua detik sehingga rongga dada mengembang. Dua detik berikutnya tangan penolong kembali bergerak ke punggung. Gerakan itu dialkukan secara bergantian dengan irama tetap sampai terlihat tanda-tanda muka merah dan korban mulai bernafas normal.

ui 5

 

VI.   PATAH TULANG

– Patah tulang tertutup, kalau tidak ada kerusakan pada kulit.

PATAH TULANG TERTUTUP 1 PATAH TULANG TERTUTUP 2

– Patah tulang terbuka, kalu ujung-ujung tulang yang patah menusuk kulit sampai tulang kelihatan keluar.

PATAH TULANG TERBUKA PATAH TULANG TERBUKA 2

 

A.   Tanda-tanda Patah Tulang

  1. Terasa sakit pada tempat yang patah, lebih-lebih kalau digerakkan,
  2. Tidak mungkin digerakkan,
  3. Kalau ujung-ujung tulang yang patah mendorong ke dalam, lengan atau kaki akan menjadi lebih pendek.
  4. Tempat patah tulang membengkak, terhadap patah tulang tertutup, penolong harus bertindah lebih hati-hati, karena kalau salah bertindak, patah tulang tertutup dapat menjadi patah tulang terbuka yang akan lebih berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi pada korban.

 

Tindakan yang Harus Dilakukan

Tidurkan korban dan berikan selimut. Jika ada pendarahan, segeralah hentikan pendarahan tersebut, karena bila tidak dilakukan sangat perlu bila korban jangan dipindahkan. Selanjutnya pasanglah Spalek. Jangan mencoba menarik untuk menempatkan ujung-ujung tulang ke tempat asalnya, karena hanya dokter yang sanggup melakukan hal itu.

1. Tanda-tnda Patah Tulang Selangka

Kalau korban duduk tegak atau berdiri, bagian bahu yang patah tulang selangkanya akan lebih rendah dari bahu lainnya.

 

Tindakan yang Harus Dilakukan :

Meletakkan pengganjal dibawah ketiak. Lakukanlah pembalutan dengan kain segitiga. Gunakanlah dua buah pembalut segitiga. Satu untuk merekatkan lengan ke badan, dan yang satu lagi untuk menggendong lengan bawah. Balutan tidak boleh terlalu kencang, agar peredaran darah tidak terganggu.

 

2.   Tanda-tanda Patah Tulang Punggung

  1. Leher dan tulang belakang terasa sakit,
  2. Jika korban tidak dapat menggerakkan jari-jarinya, kemungkinan tulang leher yang patah,
  3. Jika korban tidak dapat menggerakkan kaki dan jari-jari kaki, kemungkinan ada tulang belakang bagian bawah yang patah.

Tindakan yang Harus dilakukan :

  1. Segera panggil dokter,
  2. Kalau tidak perlu, korban jangan dipindahkan,
  3. Hangatkan badannya dengan selimut tebal.

 

VII. PEMBALUTAN

Pada umumnya pembalutan digunakan sebagai :

  1. Penutup luka, untuk menjaga penularan dan pengaruh dari luar yang berbahaya. Pembalutan juga digunakan untuk menahan pendarahan kecil.
  2. Pikulan dan tahanan. Supaya anggota tubuh yang terluka dan sakit, dapat dipikul dan ditahan,
  3. Pembalut tekan,
  4. Pembalut penarik dalam menangani patah tulang.

nike 2

Macam-Macam Pembalut :

  1. Pembalut Cepat,
  2. Kain Segitiga (Mitella),
  3. Pembalut Gulung,

 

Berikut Penjelasannya :

1.   Pembalut Cepat

Cara menggunakan pembalut cepat :

  1. Pembalut dipegang dengan tangan kiri, kemudian tali yang terpanjang ditarik,
  2. Dekatkan pembalut diatas luka,
  3. Kedua tangan memegang pembalut luka,
  4. Renggangkan tangan sampai pembalut terbuka,
  5. Tekan kompres diatas luka kira-kira 3/4 pembalut kasa ada diatas kompres. Balut sampai selesai.

PEMBALUT

 

2.   Kain Segitiga (Mitella)

Membalut dengan kain segitiga banyak sekali digunakan orang. Panjang sisi alas segitiga 128 Cm, dan panjang sisi miring 90 Cm, biasanya kain segitiga dilipat menjadi 6. Kain segitiga banyak dipergunakan untuk pembalut kepala, pembalut bahu, pembalut panggul, pembalut seluruh tangan, pembalut kaki, dan pembalut lutut. Kain segitiga juga digunakan untuk menggendong tangan. Kain segitiga untuk menggendong tangan dan meletakkan lengan ke badan pada patah tulang selangka.

 

3.   Pembalut Gulung

Pembalut gulung dapat dibuat dari kain kasa, kain flanel, dan kain biasa. Ukuran pembalut gulung ada yang 6 CM, 8 Cm, dan 10 Cm.

 

Cara Membalut Dengan Pembalut Gulung :

  1. Luka di perut dilihat dari belakang,
  2. Luka di dada
  3. luka di perut dilihat dari depan,
  4. Luka pada bahu,
  5. Luka pada paha dan perut bagian bawah,
  6. Luka pada paha kanan.

training p3k

 

Jenis Kecelakaan dan P3K

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *