Kapan sebaiknya AED digunakan ?
CPR adalah suatu tindakan yang sangat penting karena dapat menyelamatkan hidup pasien. Namun, AED sangat penting untuk mendapatkan ritme alami dari detak jantung serta mengaktifkan kembali detak jantung pasien yang sebelumnya terhenti. CPR dapat dilakukan jika pasien tidak merespon dan tidak bernafas, AED harus diterapkan setelah melakukan CPR. Jika AED tidak membawa pasien kembali sadar, maka CPR harus kembali diberikan. sangat penting menghubungi DOkter sebelum melakukan CPR atau menerapkan AED.
Cara Menggunakan AED
Nyalakan AED – Biasanya akan ada tombol “On”, tetapi dalam beberapa kasus menggunakan tuas. Pastikan untuk melepas semua pakaian dari lengan, dada dan perut, apakah pasien laki-laki atau perempuan. Letakkan bantalan AED ke dada. Pastikan untuk menggunakan sistem yang tepat untuk anak atau orang dewasa (AED tidak diperkenankan digunakan pada pasien bayi). Tempatkan PAD bawah pada ketiak sebelah kiri pada sisi kiri puting. Tempatkan PAD tepat di bawah tulang selangka di sisi kanan dada. Pastikan menempatkan bantalan tersebut setidaknya 1 Inchi dari perangkat.
Hubungkan Kabel
Analisa detak jantung pasien, pastikan Anda Tidak menyentuh pasien selama proses Defibrillator. Jika AED tidak dimulai analisa secara otomatis, pastikan untuk menekan tombol Pad nya. Jika ingin ada kejutan kejutan, disarankan menekan tobol Shock . Pastikan pasien Anda bersih dari serpihan-serpihan seperti Logam dan air atau lainnya.
AED hanya terkejut sekali, namun beberapa model AED lain akan terjadi kejutan sebanyak 3 kali. Jika pasien terkejut tapi jantungnya tidak kembali berdetak, maka lakukan CPR selama 2 Menit. Catatan : Sebelum menggunakan AED sangat dianjurkan untuk mengikuti pelatihanyya terlebih dahulu.