1.Tujuan

Menyelamatkan sebagian atau seluruh peralatan perusahaan serta penyelamatan tenaga kerja yang bekerja di tempat-tempat tersebut, dan menyelamatkan anggota masyarakat di sekitar lokasi kerja dimana terjadinya keadaan darurat, dimana hal ini harus diatasi dalam waktu sesingkat-singkatnyan dengan cara terpadu dan hanya diberlakukan pada saat terjadi keadaan darurat.

 

2. Definisi

  • “Keadaan Darurat “(Emergency) adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan karena kegagalan peralatan dan perilaku tenaga kerja dimana sumber tenaga dan sarana dari fasilitas di tempat ditidak mampu untuk menanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal dengan ketentuan yang ada.
  • ” Bencana ” (Disaster) diartikan setiap kejadian besar/bencana yang tiba-tiba atau tidak terduga baik yang diakibatkan dari dalam maupun luar operasi atau dikarenakan alam, yang mengakibatkan korban kematian atau luka-luka maupun kerugian peralatan dan material dalam jumlah besar, yang mana sumber daya manusia dan sarana yang ada di tempat kerja tersebut tidak mampu uintuk menanggulangi keadaan tersebut.
  • “Korban” diartikan seseorang yang segera memerlukan pelayanan medis sebagai akibat dari kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan atau keadaan darurat dimana keadaan fisik atau mental orang tersebut sedemikian rupa sehingga dapat mengancam jiwanya atau merugikan kesehatannya.
  • “Regu Tanggap Darurat” diartikan regu yang terdiri dari team yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam rencana tanggap darurat, seperti Pasukan Pemadam Kebakaran (Fireman), team P3K dan Evakuasi medis. Anggota team tanggap darurat adalah tenaga terlatih yang dididik khusus untuk melakukan tanggap darurat di tempat-tempat kerja.
  • “Tempat Berkumpul” (Assembly point / Muster area) diartikan sebagai tempat yang dianggap aman untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan darurat, ditandai dengan tulisan yang mencantumkan tempat personil bekerja.
  • “Mobilisasi Umum” diartikan pengerahan tenaga kerja dan memungkinkan anggota masyarakat sekitar daerah operasi, baik dilakukan oleh anggota team terlatih maupun tidak terlatih untuk penanggulangan kebakaran atau keadaan darurat besar / Disaster (bilamana sangat diperlukan).

 

3. Prosedur Kesiagaan dan Rencana Tanggap darurat Dibutuhkan 

  • Kebakaran dan Ledakan,
  • Orang terbenam,
  • Keadaan darurat medis (Medevac),
  • Ancaman bom atau teroris,
  • Ancaman dari masyarakat,
  • Gempa bumi,
  • Badai besar,
  • pencemaran, dll.

 

4. Laporan Keadaan Darurat

A. Siapa yang harus melapor?

B. Bagaimana menghubunginya?

C. Informasi apa yang diperlukan?

  • Masalah yang terjadi, jelaskan secara singkat,
  • lokasi, dijelaskan tempat dimana bantuan diperlukan,
  • Jenis bantuan yang diperlukan, regu dan fasilitas pemadam kebakaran atau tipe gawat darurat lainnya.

 

5. Latihan Gladi / Emergency drill

  • Pekerja, tamu atau pihak ketiga lainnya yang di tempat kerja harus mengikuti latihan gladi untuk meyakinkan kita terbiasa dengan keadaan darurat dan sinyal tanda darurat.
  • Latihan gladi akan melibatkan semua personil
  • Drill harus mencakup aspek : evakuasi, operasi peralatan bantuan transportasi dan komunikasi,
  • Harus dicatat kesesuaian dan ketidak sesuaian,
  • Dilakukan pembahasan hasil drill,

 

Latihan gladi harus mengarah pada sasaran penting, antara lain :

  • Mendemonstrasikan kemampuan karyawan menangani keadaan darurat,
  • Latihan akan menunjukkan dan mengembangkan kepercayaan karyawan dan untuk mengidentifikasi hal-hal penting yang diperlukan,
  • Melatih kemampuan masing-masing team untuk menangani keadaan darurat yang terjadi di tempat kerja,
  • menguji peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi dan tanggap darurat terhadap pemeliharaan dan keyakinan kelayakan operasi.

 

6. Macam-macam Latihan Gladi

Latihan berikut harus dilakukan, disesuaikan dengan operasi yang sedang berjalan :

  • Latihan alarm tanda bahaya,
  • latihan evakuasi – Muster point,
  • Latihan pemadam kebakaran,
  • Latihan penanganan cedera dan evakuasi medis,
  • Latihan penggunaan Breathing Apparatus.

 

7. Program Latihan Gladi yang Efektif, Antara Lain :

  • Penjelasan latihan termasuk daftar peserta,
  • Frekuensi latihan,
  • Laporan hasil latihan disampaikan kepada Supervisor,
  • Topik yang teridentifikasi pada latihan sebelumnya yang membutuhkan perbaikan,
  • Sesuaikan dengan keadaan darurat yang mungkin ada. Setiap latihan harus dilakukan dengan skenario benar-benar bila keadaan darurat dapat terjadi sesungguhnya,
  • Dilakukan tinjauan ulang keberhasilan dari latihan dan peluang perbaikan, termasuk waktu yang terpakai dengan mempertimbangkan kinerja karyawan.

 

8. Sasaran Transportasi Evakuasi Medis (MEDEVAC)

  • Pertimbangan untuk waktu tercepat,
  • Ketersediaan kapal, helikopter,
  • Pertimbangan apabila cuaca buruk dan jarak tempuh,

 

9. Peralatan Bantuan

  • Semua peralatan bantuan darurat tersedia,
  • Jumlah orang yang dapat menggunakannya tertera,
  • Adanya registrasi peralatan, pengujian dan pemeliharaan.

 

10. Sistem Alarm

  • Pemberitahuan keadaan darurat ke seluruh personil dan key posistion sedini mungkin, pada saat terjadinya keadaan darurat,
  • Membiasakan tahu tentang alarm audio tanda kebakaran (biasanya frekuensi 500 – 1000 Hz dengan kekerasan minimal 65 dB (A),

 

11. Prosedur Bila Terjadi Pencemaran Terhadap Air

  • Lapor segera ke Supervisor bila adanya pencemaran di laut,
  • Supervisor melaporkan keadaan pencemaran kepada petugas keselamatan dan team tanggap darurat guna mendapatkan bantuan penanggulangan,
  • Segera setelah diketahui, bila pencemaran besar, team Tanggap Darurat akan menyediakan peralatan untuk pembersihan dibantu dengan fasilitas dan tenaga kerja yang ada di lokasi.
  • Supervisor dan petugas keselamatan akan memutuskan untuk melakukan penyekatan dengan boom, penghisapan cairan dengan pompa, menyebarkan Dispersant, dll.

 

12. Prosedur MEDEVAC

Bila adanya gangguan bahaya kehidupan dan keadaan darurat medis di tempat-tempat kerja, harus dilakukan :

  • Laporkan kepada Paramedic, Supervisor, Petugas Keselamatan,
  • Perlu koordinasi dengan Supervisor dan Paramedic untuk evakuasi medis,
  • Pergunakan sarana transportasi yang memadai.

 

Baca Juga :

Penanganan P3K pada Sengatan Binatang Serangga Beracun

Pentingnya Relaksasi di Perjalanan Jauh,

Pentingnya Transportasi Saat Musibah

Pertolongan Pertama Saat Kecelakaan Sepeda Motor

 

Prosedur Darurat
Tag pada:        

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *