Dalam kondisi Survival orang akan dihadapkan pada kebingungan dan disorientasi, sehingga seringkali menimbulkan rasa kepanikan yang luar biasa, dan kebingungan dalam mengambil keputusan ataupun tindakan. Sehingga dalam kondisi survival terutama tersesat atau berada di suatu tempat yang tidak kita ketahui, serta dalam kondisi penopang hidup yang sangat minim, seperti makanan, air, tempat perlindungan dan berada di lokasi yang terisolasi dengan dunia luar.
Menuntut untuk membuat sebuah perencanaan saat dihadapkan pada keadaan survival, dan dituntut untuk tidak melakukan tindakan-tindakan diluar perencanaan yang justru akan membahayakan diri kita sendiri, sebelum membuat perencanaan ini alangkah baiknya kita mengikuti pedoman atau prinsip dasar dalam survival yang harus dilakukan secara berurutan, yaitu “STOP“.
- S = Stop / Sit Down, berhenti dan beristirahat,
- T = Thingking, berfikir dan menyadari masalah yang dihadapi,
- O = Observe, mengamati keadaan lingkungan,
- P = Planning, membuat rencana mengenai tindakan yang akan dilakukan.
Ada Juga beberapa penggiatan di alam bebas, membagi prinsip atau pedoman dasar survival, pada saat dihadapkan kondisi untuk bertahan hidup dengan istilah “SPEAR” :
- S = Stop, berhenti,
- P = Planning, membuat rencana,
- E = Execute, melaksanakan rencana yang telah dibuat,
- A = Asses, menilai apa yang telah dilaksanakan,
- R = Re-evaluate, mengevaluasi kembali dari rencana, pelaksanaan dan hasil penilaian untuk digunakan sebagai pertimbangan rencana survival selanjutnya.
Jauh sebelum menghadapi kondisi survival, alangkah baiknya sudah memiliki perencanaan dalam menghadapi kemungkinan terburuk, seperti kondisi terluka, bertahan hidup (Survival) ataupun mengalami kedua-duanya. Sehingga merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum melakukan suatu perjalanan akan membuat lebih waspada dan siap saat hal itu terjadi.
Perencanaan dan persiapan yang dilakukan akan meningkatkan kesempatan untuk bertahan hidup saat tanpa diduga dihadapkan pada kondisi survival. Kondisi survival ini dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja, kapan saja, jadi ingatlah : “Failure to plan is a plan to fail” (Kegagalan untuk membuat perencanaan bertahan hidup adalah sebuah rencana untuk gagal).
Salah satunya adalah membekali diri dengan pengetahuan tentang segala hal yang berhubungan dengan tempat yang digunakan beraktivitas, dan membekali diri dengan peralatan yang memadai, salah satunya adalah survival kits, disamping peralatan standard lainnya.
Rencana yang dibuat harus selalu mengacu pada penghindaran dan pemulihan (Evasion and Recovery / E & R), dalam mempersiapkan perlu memperhitungkan ketersediaan suplai pendukung hidup dan peralatan untuk kondisi darurat (Emergency). Saat membuat rencana perjalanan sebaiknya :
- Harus mempertimbangkan lamanya waktu perjalanan, memperhitungkan jarak yang akan ditempuh,
- Mempelajari kondisi medan yang akan dihadapi, seperti kontur, vegetasi hutan dan kondisi geografis pada lokasi yang akan dihadapi,
- Mempelajari dan memperhatikan cuaca dan kebiasaan terjadinya perubahan cuaca yang sering terjadi di lokasi,
- mempelajari tanaman dan binatang apa saja yang hidup di habitat alam yang akan dijelajahi, sehingga minimal memiliki pengetahuan tentang binatang atau tanaman yang berbahaya ataupun yang dapat dimakan di lokasi yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan,
- Mempelajari fasilitas di lokasi dan sistem pendukung yang ada di lokasi kegiatan, sebagai contoh saat melakukan pendakian, sebaiknya harus tahu pemimpin desa terakhir, Pos SAR setempat, Pos Penjaga Hutan, Pos Polisi, Rumah Sakit terdekat sehingga memiliki gambaran yang lengkap tentang langkah apa yang akan kita lakukan, kemana kita akan melakukan, jika terjadi kecelakaan maupun butuh pertolongan,
- Dan yang tidak kalah penting yang tidak boleh ditinggalkan adalah “Survival Kits“.
Sebuah rencana tanpa persiapan hanya akan menjadi selembar kertas tanpa guna. Hal ini hanya akan mempersulit diri dalam melakukan kegiatan di alam bebas, dan hanya akan mengakibatkan penyesalan di belakang hari saat rencana yang dibuat hanyalah sebatas rencana, tanpa berusaha untuk mempersiapkannya, jika ternyata dalam pelaksanaan terjadi kondisi yang diperkirakan pada saat membuat perencanaan tetapi tidak disiapkan, sampai pada akhirnya apa yang sudah diketahui terjadi, pada akhirnya justru akan merepotkan diri sendiri dan bahkan membahayakan jiwa. Sehingga selain perencanaan, mempersiapkan ketersediaan semua hal yang sudah direncanakan menjadi hal yang harus diprioritaskan saatnya melakukan kegiatan di alam bebas, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :
- Persiapkan diri dan pastikan kondisi fisik dan kesehatan prima (sehat, tidak sakit gigi, flu, dll). / mendapatkan imunisasi jika diperlukan saat melakukan kegiatan ada potensi penyakit epidemi maupun menular.
- Siapkan perlindungan diri sendiri : jaket, jas hujan, baju hangat, cadangan pakaian, pelindung kepala dan leher, kaos kaki, masker (in case jika terjebak di tempat yang memungkinkan adanya gas ataupun gangguan pernafasan), sepatu yang sesuai dengan lokasi kegiatan sebaiknya kedap air, tas yang memenuhi standard sehingga membuat nyaman selama melakukan perjalanan.
- Persiapkan peralatan pendukung dalam melakukan perjalanan, seperti Sleeping Bag, tenda, Peta Lokasi, dan Kompas.
- Persiapkan perbekalan, dari makanan dan minuman yang harus dibawa yang sudah disesuaikan dengan rencana, kebutuhan kalori dan asupan yang dibutuhkan yang sesuai dengan lokasi saat melakukan kegiatan di alam bebas, dilebihkan sebagai cadangan jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
- Persiapkan dan pelajari pengetahuan survival yang sesuai dengan lokasi dimana akan melakukan kegiatan (survival yang sesuai dengan lokasi, dimana akan melakukan kegiatan (survival di gunung / di gurun / di laut / di daerah tropis / di daerah beriklim dingin) buat catatan-catatan penting dalam bukucatatan perjalanan, sehingga seandainya tanpa terduga dihadapkan pada kondisi survival di tempat tersebut memiliki beberapa catatan yang penting akan menghemat waktu yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan dalam kondisi survival (lihat penjelasan dari “STOP“).
- Yang tidak kalah penting yang harus dipersiapkan adalah peralatan survival kits termasuk obat-obatan dan peralatan P3K.
Membuat detil perencanaan dan memasukkan pertimbangan potensi survival yang mungkin dapat terjadi dalam perencanaan perjalanan dan mempersiapkan diri, akan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup jika terjadi keadaan darurat. Misalnya, jika dalam beraktivitas di alam bebas mengharuskan berkegiatan di sebuah tempat yang sempit atau di daerah tertutup yang membatasi apa yang dapat dibawa, sebaiknya harus membuat rencana dan menentukan dimana ransel atau peralatan beban dapat ditempatkan. Taruh di suatu tempat yang tidak akan menghalangi jalan keluar dengan cepat, namun harus selalu diingat saat menaruh barang bawaan tersebut, letakkan di tempat yang mudah diakses.
Menyiapkan dan membawa survival kits adalah sama pentingnya dengan pertimbangan yang disebut diatas. Semua pesawat terbagn, kapal laut ataupun moda transportasi kebanyakan memiliki survival kits (minimal P3K) yang disesuaikan dengan jenis wilayah yang akan dilewati. Ada survival kits yang disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan dimana akan melakukan perjalanan, seperti diatas laut, di daerah beriklim panas (Tropis / Khatulistiwa), di daerah beriklim dingin (Sub tropis / berhawa dibawah 0 derajat Celcius / daerah bersalju), dll.
Selalu mengetahui dimana survival kits ditempatkan akan mampu menyelamatkan dari bahaya atau minimal mengurangi resiko yang membahayakan jiwa. Karena iut sebaiknya letakkan survival kits di tempat yang mudah diakses atau mudah diambil dari tas kita, dan dapat pula ditempat melekat dengan badan kita (taruh di rompi, LBE, atau tas Daypack).
Semakin cepat dapat mengakses akan semakin cepat menolong jiwa, ketika sesuatu kejadian yang tidak terduga terjadi dalam hitungan menit ataupun detik. Bahkan survival kits yang sederhanapun, jika disiapkan dengan benar, akan sangat berharga ketika dihadapkan dengan masalah bertahan hidup di alam bebas. Namun, sebelum menyiapkan dan membuat survival kits, Pertimbangkan kegiatan yang akan dilakukan, lingkungan dan karakteristik, kondisi geografi daerah yang akan kita gunakan untuk berkegiatan.
Baca Juga :
Perlunya Perusahaan Mengadakan Training First Aid (P3K)
Pertolongan Pertama pada Anak yang Terkena Gigitan Anjing
Pengetahuan Dasar Dalam Survival